Asuransi... Perlu Gak Sih?
Source: worldhealthtalk.net |
Mendengar kata "Asuransi", apa yang kira-kira terbayang di benak Anda?
Kalau saya jujur, dulu agak mengucilkan asuransi karena langsung terbayang pada agen-agen yang hobi menelepon, menawarkan produk asuransinya. Bahkan ketika saya sudah bergabung pun, dengan asuransi lokal, masih saja ada telemarketingnya yang 'usil' menelepon untuk menawarkan produk asuransi lainnya. Sungguh, saya bete mutlak tiap menerima telepon dari si TMK itu dan makin lama makin jutek menjawab, karena merasa terganggu.
Dulu, sebelum bekerja, saya masih belum merasakan butuh-butuh amat dengan yang namanya asuransi. Ketika sudah bekerja setahun pun, sempat kepikiran, tapi penghasilan masih belum mencukupi untuk membayar premi asuransi. Masih banyak kebutuhan lain yang lebih prioritas. Walau pernah diprospek juga dengan mekanisme asuransi modern (premi sudah termasuk investasi), saat itu masih belum siap ikut asuransi.
Hingga suatu hari, ada perusahaan asuransi yang bekerjasama dengan bank dimana saya menabung, menawarkan produk asuransi untuk pertanggungan kecelakaan. Biaya preminya cukup rendah dan saya memutuskan bergabung, untuk jaga-jaga.
Setahun kemudian, seiring bertambahnya penghasilan, saya menyadari di samping asuransi kecelakaan, juga memerlukan asuransi kesehatan untuk hari tua. Saya mulai mencari-cari, tidak mau asuransi yang sembarangan, karena uang yang saya keluarkan tidak sedikit. Hingga akhirnya saya bertemu dengan asuransi Allianz. Saat ini saya tengah memproses pengajuan polis dan ternyata dibutuhkan medical check-up juga yang dibiayai mereka (kalau diperlukan). Medical check-up yang akan saya jalani ini berkaitan dengan scoliosis saya. Yang membuat saya bergabung dengan asuransi tersebut adalah karena ternyata uang pertanggungan yang mereka berikan lebih besar dibanding asuransi merek lain, dengan jumlah premi yang sama. Juga cakupan asuransi kesehatan lebih luas.
Oke, saya bukan mau jualan asuransi di sini, tapi hanya ingin berbagi alasan saya ingin bergabung di asuransi.
Keluarga saya sempat mengalami 'krisis moneter internal' sehingga tidak ada pegangan apapun. Kemudian, sebuah insiden kecil namun berdampak lumayan, terjadi pada ibu saya. Jika saat itu kami punya uang untuk melakukan operasi, mungkin tangan ibu saya yang bergeser tulangnya bisa disembuhkan. Tapi apa daya, saat itu kami tidak punya pegangan apapun. Juga pengalaman ketika kakek dari ibu saya sakit keras. Kakek saya masih terbilang beruntung karena memiliki 5 anak yang bisa patungan untuk membiayai pengobatannya. Tapi, di kemudian hari? Siapa yang tahu? Belum tentu nanti anak-cucu bisa diandalkan bukan? Bukan berarti berpikir pesimis, tapi menurut saya alangkah lebih baik jika saya memiliki proteksi pribadi. Jika sesuatu terjadi pada saya, saya masih memiliki payung asuransi untuk membantu keuangan yang dibutuhkan dan tidak menyusahkan keluarga.
Tapi bukan berarti pula saya menggantungkan diri pada UP asuransi. Jika dalam waktu 5-10 tahun ke depan saya tidak memiliki klaim apapun (amin), saya ingin menarik sebagian dana investasi untuk diputar lagi menjadi usaha atau investasi dalam bentuk lain. Itu adalah benefit lain dari asuransi yang saya pikirkan. Termasuk mungkin nanti jika perlu membeli asuransi pendidikan untuk menjamin pendidikan anak-anak saya kelak.
Kesimpulannya, di samping cara penjualan yang mungkin kurang menyenangkan, asuransi sangat penting untuk masa depan kita. Mungkin saat ini kita merasa belum butuh, tapi hari esok tidak ada yang tahu. Daripada berpikir dari sisi negatif lebih baik melihat dari sisi positif si asuransi tersebut bagi diri kita. Dan jika ingin bergabung dengan 1 perusahaan asuransi, cermatilah dan kalau perlu melakukan perbandingan agar kita mendapat benefit yang layak dari uang yang kita tanamkan.
0 comments
Thank you for reading my articles. I will be glad if you would like to write some comments below. I open to any advises and critics to improve this blog or content.
To get updated with my response of your comment, just simply click 'NOTIFY ME' on the bottom-right corner of the comment box.